FENOMENA “GONYEK” BIOLA DALAM KESENIAN RONGGENG PASAMAN

Authors

  • M Adip Novrianto Novrianto Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia
  • Candrika Kumala Tungga Institut Seni Indonesia Padangpanjang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.243

Keywords:

Gonyek Biola; Ronggeng; Local Cultural

Abstract

Penelitian ini membahas estetika permainan gonyek biola dalam kesenian Ronggeang yang berkembang di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Fenomena gonyek biola menjadi elemen penting yang memengaruhi identitas dan keunikan kesenian Ronggeang sebagai bagian dari tradisi lokal. Penelitian ini menggunakan objek material berupa kesenian Ronggeang dan objek formal yang berfokus pada estetika permainan gonyek biola dalam konteks kesenian tersebut. Dengan pendekatan kualitatif dan metode etnografi, penelitian ini mengeksplorasi peran gonyek biola dalam membangun harmoni musikal, pengaruhnya terhadap ekspresi budaya lokal, serta signifikansinya dalam mempertahankan warisan tradisional Pasaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik permainan gonyek biola dalam Ronggeang tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga menjadi medium komunikasi budaya yang sarat makna, memperkuat identitas lokal, dan menghubungkan masyarakat dengan akar tradisional mereka. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional di Indonesia.

References

Becker, J. (1981). Traditional Music in Modern Java. Asian Music, 12(1), 10-23.

“_______” (2004). Deep Listeners: Music, Emotion, and Trancing. Bloomington: Indiana University Press.

Blacking, J. (1973). How Musical is Man? Seattle: University of Washington Press

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using Thematic Analysis in Psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77-101.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Thousand Oaks: SAGE Publications.

Denzin, N. K. (1978). The Research Act: A Theoretical Introduction to Sociological Methods. New York: McGraw-Hill.

Feld, S. (1984). Sound Structure as Social Structure. Ethnomusicology, 28(3), 383–409.

Hammersley, M., & Atkinson, P. (2007). Ethnography: Principles in Practice. New York: Routledge.

Kartomi, M. (1990). On Concepts and Classifications of Musical Instruments. Chicago: University of Chicago Press.

Merriam, A. P. (1964). The Anthropology of Music. Evanston: Northwestern University Press.

Spradley, J. P. (1980). Participant Observation. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Sudarmoko. (2013). Musik Tradisional sebagai Identitas Budaya. Jurnal Seni dan Budaya Indonesia, 7(1), 12-22.

Pemerintah Kabupaten Pasaman. (2020). Sejarah dan Budaya Pasaman. Pasaman: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Van Zanten, W. (1995). Sundanese Music in the Cianjuran Style. Journal of Southeast Asian Studies, 26(1), 20-30.

Yampolsky, P. (1995). Music of Indonesia 4: Vocal and Instrumental Music from Sumatra. Washington D.C.: Smithsonian Folkways Recordings.

Downloads

Published

2025-02-13

How to Cite

Novrianto, M. A. N., & Tungga, C. K. (2025). FENOMENA “GONYEK” BIOLA DALAM KESENIAN RONGGENG PASAMAN. EZRA SCIENCE BULLETIN, 3(1), 364–367. https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.243