EKSISTENSI RABAB PASISIA SEBAGAI WARISAN BUDAYA LOKAL DI NAGARI KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.285Keywords:
Kata kunci: Rabab Pasisia, warisan budaya, Nagari Kambang, seni tradisional, identitas budayaAbstract
Rabab Pasisia adalah suatu bentuk kesenian tradisional dari Minangkabau yang memiliki karakteristik unik, terutama dalam musik dan cerita lisan yang terdapat di dalamnya. Di Nagari Kambang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rabab Pasisia tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk mewariskan nilai-nilai budaya, sejarah setempat, dan identitas bersama masyarakat. Penelitian ini dirancang untuk menganalisis keberadaan Rabab Pasisia sebagai warisan budaya lokal dan perannya dalam membentuk serta melestarikan identitas kultural komunitas Nagari Kambang. Pendekatan yang diterapkan adalah kualitatif, dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan tinjauan literatur. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun terpengaruh oleh modernisasi dan perubahan selera generasi muda, Rabab Pasisia tetap bertahan berkat usaha pelestarian yang dilakukan oleh seniman lokal dan dukungan dari komunitas. Keberadaan Rabab Pasisia di Nagari Kambang mencerminkan keterkaitan yang kuat antara seni, sejarah, dan identitas lokal, sekaligus menyoroti pentingnya revitalisasi kesenian tradisional sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya
References
Arifin, R. (2024). Dinamika Pelestarian Kesenian Tradisional di Era Digital. Jurnal Kebudayaan Indonesia, 15(1), 45-62.
Fadli, M. (2023). Peran Komunitas Seni dalam Pelestarian Rabab Pasisia di Pesisir Selatan. Jurnal Seni dan Budaya, 10(2), 78-89.
Hasan, L., & Dewi, A. (2024). Kajian Eksistensi Seni Pertunjukan Tradisional di Sumatera Barat. Jurnal Humaniora, 20(1), 103-117.
Nasution, Y. (2022). Tantangan Regenerasi dalam Kesenian Tradisional di Wilayah Pesisir. Jurnal Antropologi Indonesia, 7(3), 210-224.
Sari, D., & Putra, I. (2023). Transformasi Sosial dan Dampaknya terhadap Pelestarian Budaya Lokal. Jurnal Sosiologi dan Budaya, 12(1), 56-69.
Wahyuni, S., Rahman, T., & Syahputra, M. (2023). Eksistensi Rabab Pasisia sebagai Media Pendidikan Budaya di Nagari Kambang. Resital: Jurnal Seni dan Humaniora, 8(2), 134-149. Link
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2015). Pedoman pelestarian warisan budaya takbenda. Jakarta: Kemendikbud.
Fitriani, L., & Kurniawan, A. (2017). Pengaruh globalisasi terhadap minat anak muda dalam melestarikan seni tradisional. Jurnal Sosial Budaya, 8(4), 67–82.
Hidayat, D. (2018). Pelestarian seni tradisi rabab di Sumatera Barat. Jurnal Budaya dan Seni, 10(2), 45–59.
Minangkabau Cultural Heritage Foundation. (2016). Dokumentasi Rabab Pasisia: Sejarah dan perkembangannya. Padang: MCHF Publishing.
Nasution, R. (2020). Peran seni tradisional dalam penguatan identitas budaya lokal di Indonesia. Jurnal Antropologi Indonesia, 35(1), 78–94.
Sari, M. (2019). Tantangan pelestarian seni tradisional di era globalisasi: Studi kasus Rabab Pasisia. Prosiding Seminar Nasional Kebudayaan, 1, 112–120
Wibowo, T. (2021). Revitalisasi seni tradisional melalui pendidikan formal dan komunitas lokal. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 12(3), 130–144.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Puti Reno Nilam Suri, Firman (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2022. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) which permits unrestricted commercial used, distribution and reproduction in any medium
Ezra Science Bulletin is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


