POTENSI GANDANG LASUNG SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.288Keywords:
Kata kunci: Gandang Lasung, wisata budaya, Pasaman Barat, pelestarian budaya, potensi lokalAbstract
Gandang Lasung merupakan salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat. Tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya, sosial, dan spiritual yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi Gandang Lasung sebagai daya tarik wisata budaya serta menganalisis tantangan dan peluang dalam pengembangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gandang Lasung memiliki daya tarik khas yang berpotensi dikemas sebagai atraksi wisata budaya lokal. Namun demikian, pengembangan kesenian ini masih terkendala oleh minimnya promosi, kurangnya regenerasi seniman, serta belum optimalnya dukungan dari pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan strategi pelestarian berbasis komunitas dan kolaborasi multipihak guna menjadikan Gandang Lasung sebagai aset budaya yang kompetitif dalam sektor pariwisata. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan wisata budaya berbasis kearifan lokal di berbagai daerah lainnya.
References
Damanik, J., & Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Hendrayati, H., & Nugroho, M. A. (2020). Strategi branding destinasi pariwisata berbasis budaya lokal. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 22(2), 150–158.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Nasution, M. (2017). Nilai-nilai spiritual dalam kesenian tradisional Sumatera Barat. Jurnal Antropologi Indonesia, 38(2), 123–134.
Rahmawati, A., & Fadillah, R. (2022). Digitalisasi seni tradisi sebagai upaya pelestarian budaya lokal. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Budaya, 10(1), 45–57.
Setiawan, B., & Handayani, D. (2019). Strategi pengembangan wisata berbasis budaya lokal. Jurnal Pariwisata Nusantara, 11(1), 55–67.
Sutrisno, S. (2015). Pendidikan karakter berbasis budaya lokal: Studi pada komunitas seni tradisional. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 21(3), 313–325.
Suwantoro, G. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Syamsidar, R., Yulianita, N., & Ramadhan, A. (2021). Potensi kearifan lokal dalam pengembangan desa wisata. Jurnal Pengembangan Pariwisata Indonesia, 13(3), 210–221.
Utami, D. (2020). Transformasi budaya lokal dalam arus globalisasi. Jurnal Sosial dan Budaya, 7(1), 33–45.
Yulianti, D., & Kurniawan, R. (2021). Dampak penyelenggaraan festival budaya terhadap perekonomian lokal. Jurnal Pengembangan Ekonomi Daerah, 8(2), 115–126.
Zuriat, R. (2018). Fungsi sosial dan simbolik Gandang Lasung dalam masyarakat Minangkabau. Jurnal Seni Tradisi dan Budaya Minang, 4(2), 88–95.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Wahyu Hidayat, Nani Irnawati (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2022. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) which permits unrestricted commercial used, distribution and reproduction in any medium
Ezra Science Bulletin is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


