DIKIA RABANO SEBAGAI MUSIK SUFI MINANG KABAU SUMATRA BARAT

Authors

  • Rezki Mubarak Institut Seni Indonesia Padangpanjang
  • Firmanazhove Institut Seni Indonesia Padangpanjang

DOI:

https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.291

Keywords:

Dikia Rabano, Sufi, Spiritual

Abstract

Dikia Rabano adalah istilah yang merujuk pada musik Sufi Minangkabau, yang merupakanbagian dari tradisi musik yang berkembang di Minangkabau, Sumatra Barat. Musikini sering kali dihubungkan dengan syair-syair keagamaan dan spiritualitas Islam, khususnya dalam konteks sufisme. Rabano sendiri merujuk pada jenis alat musik tradisional yang digunakan dalam musik Sufi Minangkabau. Rabano biasanya terbuat dari kayu dan kulit, dan dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini memberikan irama yang mendalam dan meditatif, mendukung lirik-lirik yang menggugah dalam pengalaman spiritual.Dikia Rabano sering digunakan dalam kegiatan keagamaan dan ritual sufi di Minangkabau, di mana musik ini berfungsi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mencapai keadaan batin yang lebih tinggi. Dalam konteks ini, dikia bisa merujuk pada lagu-lagu atau nyanyian yang dilantunkan, dengan tujuan untuk mengingat Tuhan (zikr) dan merenung dalam suasana yang khusyuk.Secara keseluruhan, musik Sufi Minangkabau seperti Dikia Rabano menggambarkan kombinasi antara keindahan seni musik dan kedalaman spiritual, dengan pengaruh dari tradisi sufisme yang mengedepankan pemahaman batin dan penyucian jiwa.

References

Ahmad, R. (1996). Budaya Minangkabau: Warisan dan Perkembangannya. Padang: Penerbit Andalas.

Ambary, H. M. (1997). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Van Hoeve.

Hatta, S. (2002). Seni dan Budaya Minangkabau. Jakarta: Pustaka Cendekia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2013). Kebudayaan Minangkabau: Keunikan dan Kekayaan Tradisi. Jakarta: Kemdikbud RI.

Rizki, M., & Yuliawati, L. (2010). Kesenian Tradisional di Sumatera Barat. Padang: Universitas Andalas Press.

Yatim, B. (2011). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali.

Abdi, T. K., & Yensharti, Y. (2024). Bentuk penyajian Dikia Rabano pada acara pesta perkawinan di Kenagarian Inderapura Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan. Imajinasi: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi, 1(4), 29–39. https://doi.org/10.62383/imajinasi.v1i4.403

Adams, M. (2014). Music and the play of power in the Middle East, North Africa and Central Asia. Journal of the Musical Arts in Africa, 11(1), 129-132.

Akmaliah, W. (2014). When ulama support a pop singer: Fatin Sidqiah and Islamic pop culture in post-Suharto Indonesia. Al-Jāmi‘ah: Journal of Islamic Studies, 52(2), 351-373.

Al-Faruqi, L. L. (1982). ’Al-Ghozali on sama’. In I. R. Al-Faruqi (Ed.), Essays in Islamic and Comparative Studies (pp. 44-45). Washington DC: International Institute of Islamic Thought.

Anas, M. A., Sastra, A. I., Mirnawati, M., & Marzam, M. (2021). Rekam jejak estetika sufi dalam struktur seni pertunjukan Salawaik Dulang di Minangkabau Indonesia. Panggung, 31(2). https://doi.org/10.26742/panggung.v31i2.1587

Asy’ari, M. (2007). Islam dan seni. Jurnal Hunafa, 4(2), 169-174.

Cowan, J. M. (1980). A Dictionary of Modern Written Arabic. London: Mac Donald & Evans LTD.

Michon, J. L. (2003). Musik dan tarian suci dalam Islam. Dalam S. H. Nasr (Ed.), Ensiklopedi Tematis Spiritual Islam, Manifestasi (R. M. M. Sholihin Ariyanto, Penerj.). Bandung: Mizan.

Muhaya, A. (2003). Bersufi Melalui Musik, Sebuah Pembelaan Musik Sufi Oleh Ahmad Al-Gazali. Yogyakarta: Gama Media.

Nasir, A. (2016). Hubungan tasawuf dengan musik spiritual (assamā'): Meneropong kedalaman sejarah, sebagai fenomena mistisisme spiritual. Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf, 2(2), 527-545.

Omar Din, E. M. A., & Zakaria, Z. (2010). Kesenian Bernuansa Islam Suku Melayu Minangkabau. Jurnal Melayu, 5, 227-249. https://core.ac.uk/download/pdf/11492026.pdf

Syarifuddin, A. I. (2021, September). Transformasi dinamika sastra dan seni dalam masyarakat Muslim Indonesia. al-mabsut, 15(2), 143-153.

Yafniati, S., Desmawardi, D., & Arnailis, A. (2022). Analisis tekstual penyajian Dikia Rabano di Nagari Tepi Selo Kecamatan Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar. Panggung, 32(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v32i3.1765

Yunus, M. (2016). Musik dalam sejarah dunia Islam. Jurnal Qolamuna, 2(1), 45-56.

Muhammad Ardhi, S.Sn. (2021). Guguah Batingkah. Skripsi S1, Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Muhammad Nazir, S.Sn. (2022). Mambasuik dari Bumi. Skripsi S1, Institut Seni Indonesia Padang Panjang.

Irmal. (2021, 4 Januari). Wawancara dengan seniman Dikia Rabano.

Windra. (2021, 7 Januari). Wawancara dengan pelaku seni dan budaya.

Downloads

Published

2025-06-07

How to Cite

Mubarak, R., & Firmanazhove. (2025). DIKIA RABANO SEBAGAI MUSIK SUFI MINANG KABAU SUMATRA BARAT . EZRA SCIENCE BULLETIN, 3(1), 693–700. https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.291