PEOPLE PLEASER DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI

Authors

  • Muhammad Zabirullah Institut Seni Indonesia Padangpanjang
  • Nefri Anra Saputra institut seni indonesia Padang Panjang
  • Cindi Adelia Putri Emas institut seni indonesia Padang Panjang

DOI:

https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.271

Keywords:

People Pleaser, Fotografi Ekspresi, Identitas Diri

Abstract

Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengeksplorasi people pleaser dalam karya fotografi ekspresi sebagai refleksi atas tekanan sosial dan kehilangan identitas diri yang sering dialami individu. Fenomena people pleaser menggambarkan perilaku seseorang yang cenderung mengorbankan kebahagiaan pribadi demi memenuhi harapan orang lain. Penciptaan ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang menganalisis tanda dalam dua tingkatan, yakni denotasi (makna literal) dan konotasi (makna simbolik), guna mengungkap pesan mendalam dari karya fotografi. Metode penelitian yang digunakan untuk menciptakan karya tentang people pleaser adalah pendekatan kualitatif melalui proses penciptaan karya fotografi yang berfokus pada simbolisme visual. Visualisasi karya diwujudkan melalui elemen-elemen simbolis yang memiliki makna yang mengacu kepada sikap dari people pleaser.

Hasil perwujudan karya menunjukkan bahwa fotografi ekspresi efektif dalam merepresentasikan konflik batin seorang people pleaser. Melalui penggunaan simbol-simbol visual, karya ini berhasil menghadirkan makna yang mendalam tentang keterasingan diri dan perjuangan individu dalam mencari keseimbangan antara ekspektasi eksternal dan kebebasan identitas pribadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi audiens dalam memahami dampak psikologis dari perilaku people pleaser.

References

Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Barthes, Roland. 2012. Elemen-Elemen Semiotika. Terjemahan M.Ardiansyah. Yogyakarta: IRCiSoD.

Berger, Arthur Asa. 2010. Semiotika Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Budiman, Kris. 2011. “Semiotika Visual Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas”. Yogyakarta: Jalasutra.

Dinakaramani, S. (2023). Psikolog UGM Bagikan Tips Atasi People Pleaser. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Gerungan W.A. 2009. Psikologi Sosial. Jawa Barat: PT. Refika Aditama

Jones, C. S. 2015. Anything But Neutral: Using Color to Create Emotional Images. http://photography.tutplus.com

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (KBBI). [Online, diakses pada kbbi.kemendikbud.go.id].

King, Patrick. 2019. Stop People Pleasing. Inggris: Publish Drive.

Mariatul, T. K. 2006. Digital Imaging, Concept Majalah Desain Grafis edisi 3. Jakarta: Gramedia Digital Indonesia.

Soedjono, S. 2006. Post-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti.

Sudarma, I Komang. 2014. Fotografi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syafriandi. 2016. Sensasi Color Splash Dalam Karya Fotografi Ekspresi. Journal of Invensi. Vol. 1 No. 2. Jakarta.

Vere, Naweroh. 2022. Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Depok: Raja Grafindo Persada.

Vincent, Peale, Norman. 2015. The Power of Positive Thinking. Surabaya: MIC.

Downloads

Published

2025-03-27

How to Cite

Zabirullah, M., Saputra, N. A., & Putri Emas, C. A. (2025). PEOPLE PLEASER DALAM FOTOGRAFI EKSPRESI. EZRA SCIENCE BULLETIN, 3(1), 528–535. https://doi.org/10.58526/ezrasciencebulletin.v3i1.271

Most read articles by the same author(s)