PEMBENTUKAN KARAKTER KRITIS DAN KREATIF PADA MAHASISWA MELALUI PERKULIAHAN KRITIK SASTRA
DOI:
https://doi.org/10.58526/ez-sci-bin.v1i2.36Keywords:
Pembentukan Karakter, Kritis, Kreatif, SastraAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pembentukan karakter kritis dan kreatif mahasiswa melalui perkuliahan kritik sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dimana kulitatif adalah metode riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan juga pembuatan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sastra sebagai media katarsis dalam pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan secara reseptif (bersifat menerima) dan ekspresif (kemampuan mengungkapkan) dalam pendidikan karakter. Pembelajaran sastra diarahkan pada tumbuhnya sikap apresiatif terhadap karya sastra, yaitu sikap menghargai karya sastra. Dalam pembelajaran sastra ditanamkan tentang pengetahuan karya sastra (kognitif), ditumbuhkan kecintaan terhadap karya sastra (afektif), dan dilatih keterampilan menghasilkan karya sastra (psikomotor). Pada kegiatan perkuliahan kritik sastra akan mengolah pikiran, perasaan dan kemampuan motorik dan juga dilatih dan dikembangkan. Melalui kegiatan semacam itu pikiran menjadi kritis, perasaan menjadi peka dan halus, kemampuan motorik terlatih. Semua itu merupakan modal dasar yang sangat berarti dalam pengembangan pendidikan karakter.
References
Alwisol, (2006). Psikologi Kepribadian. Malang:UMM.
Agustian, A. G. (2007). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, ESQ (Emotional Spiritual Quotient): the ESQ Way 165 (1 ihsan 6 rukun iman dan 5 rukun islam). Arga.
Darmadi, H. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung: alfabeta, 123.
Feldman, D. A. (2010). Berpikir Kritis: Strategi Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta Barat: PT Indeks.
Gunawan. H. (2014). Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta Bandung.
Hudson, T. (2007). Teachig Second Language Reading. Oxford: Osford University Press.
Indradi, A. (2016). Membaca dan Menulis Kritis. Malang: MNC
Kanzunnudin, M. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Magnum Pustaka.
Kemendiknas. (2010). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta.
Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta.
Koesoema. A.D. (2007). Pendidikan Karakter (Strategi mendidik anak di zaman global). Jakarta:Grasindo Krulik, S.& Rudnick, J.A. 1995.. The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School. Needham Heights, Massachusetts: Allyn & Bacon
Mariani. 2011. Pendidikan Karakter Di Indonesia Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal Tarbiyah vol.1. No.2, Juli Desember 2011. ISSN.2088-6691.
Spradley, J. P. (1980). Participant Obsevation. USA: Holt, Rinehart and Winston.
Wynne, E.A. (1991). Character And Academics In The Elementary School. In. J.S. Benigna (ed). Moral character, and civic education in the elementary school. Newyork: Teacher College Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Irmawati Musa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright @2022. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) which permits unrestricted commercial used, distribution and reproduction in any medium
Ezra Science Bulletin is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.