RASA BERSYUKUR SEBAGAI PREDIKTOR KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEKERJA

Wafa Wafiah; Wustari L Mangundjaya

doi:10.58526/ez-sci-bin.v1i2.21

Authors

Wafa Wafiah Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Wustari L Mangundjaya Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.58526/ez-sci-bin.v1i2.21

Keywords:

Rasa Bersyukur, Kesejahteraan Psikologis, Gratitude, Psychological wellbeing, Pekerja

Abstract

Penelitian ini mengenai pengaruh rasa bersyukur sebagai prediktor kesejahteraan psikologis pada pekerja di perusahaan X. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari rasa bersyukur sebagai prediktor kesejahteraan psikologis pada pekerja di perusahaan X di Bekasi dengan total 130 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan dengan metode Slovin. Alat ukur yang digunakan adalah skala rasa bersyukur dan skala kesejahteraan psikologis. Hasil penelitian menggunakan uji regresi linear sederhana dengan taraf nilai signifikasi sebesar 0,001 (p<0,01) dengan besaran 0,227. Untuk itu, terdapat pengaruh rasa bersyukur terhadap kesejahteraan psikologis. Dengan terbuktinya pengaruh rasa bersyukur terhadap kesejahteraan psikologis pekerja, maka untuk dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka, diperlukan peningkatan rasa bersyukur. Berbagai kegiatan dapat dilakukan antara melalui pelatihan, workshop, coaching dan kegiatan lainnya diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan psikologis bagi pekerja di perusahaan.

References

Ariyanto. (2023). Menjadi hebat karena bersyukur. Retrieved from https://fpscs.uii.ac.id/blog/2023/01/15/menjadi-hebat-karena-bersyukur/

Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2006). The Job Demands-Resources Model: State of The Art. Journal of Managerial Psychology. 22(3). Doi : 10.21070/acopen.6.2022.2195

Emmons, R. A., McCullough, M. E. (2003). Counting Blessings Versus Burdens: An Experimental Investigation of Gratitude and Subjective Well-Being in Daily Life. Journal of Personality and social Psychology, 84(2), 3377-389. http//dx.doi.org/10.1036/0022-3514.84.2.377.

Harter, J. K., Schmidt, F.L., & Keyes, C.L. (2003). Well‐being in the workplace and its relationship to business outcomes: A review of the Gallup studies. In C.L.M. Keyes and J Haidt (Eds) Flourishing, Positive Psychology and the Life Well‐lived. Washington DC, USA: American Psychological Society. https://doi.org/10.1037/10594-009

King, J. & Diener, E. (2005). The benefits of frequent positive affect: Does happiness lead to success?. Psychological Bulletin, 131, 803–855. https://doi.org/10.1037/0033-2909.131.6.803

Mangundjaya, W & Merdiaty, N (2023). What makes people survive when they are terminated in a difficult situation? Gratitude, self -efficacy, or optimism?. White Paper. Publikasi terbatas.

McCullough, M.E., Emmons, R.A., & Tsang, J. (2002). The gratefull disposition: A conceptual and empirical topography. Journal of Social and Clinical Psychology, 11(1), 52-58. DOI: 10.1037//0022-3514.82.1.112

Periantalo, J. (2016). Penelitian kuantitatif untuk psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasulzada, F. (2007). Organizational creativity and psychological wellbeing. Departement of psychology work & organizational psychology division lund university, Swedan.

Robbins, Stephen. (2006). Perilaku organisasi, konsep, kontroversi-aplikasi. Jilid 2 Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.

Ryff, Carol D. (1989). Happiness is everything, or is it? explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6),1069. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069

Ryff, Carol D, & Keyes, C. L. M. (1995).The structure of psychological well-being revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta